Gudang adalah tempat menyimpan persediaan barang. Masing-masing persediaan memiliki jangka waktu penyimpanan tertentu. Untuk mengelola persediaan, catatan sangat penting untuk diperhatikan. Agar salah satu elemen bisnis ini bisa berjalan lancar. Jika persediaan tercatat dengan baik, aktivitas bisnis akan lancar.
Jika persediaan tidak dicatat dengan baik, maka hal-hal seperti borosnya biaya persediaan, kerusakan barang, atau kehilangan barang dapat terjadi. Ini akan merugikan perusahaan.
Simak 6 langkah mengelola persediaan barang di gudang berikut ini:
1. Pengelolaan Gudang Penyimpanan
Gudang merupakan salah satu unsur terpenting dalam menyimpan, menjaga, dan mengelola barang persediaan. Pengelola gudang perlu memperhatikan suhu, kelembaban, kebersihan serta keamanan gudang. Sistem penataan persediaan di gudang juga salah satu dari hal yang tidak boleh diabaikan. Agar tidak mengganggu jalannya proses produksi atau keluar masuknya barang persediaan.
2. Menyusun Standard Operational Procedure (SOP) yang Efektif dan Efisien
Aktivas pergudangan harus memiliki Standard Operational Procedure (SOP) yang disusun secara rinci dan jelas. Pedoman yang baik akan membantu melaksanakan pekerjaan rutin, mempermudah operasional kerja semua pihak yang terlibat dalam usaha yang dijalankan serta dapat mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan yang mudah dilacak. SOP perlu disesuaikan jika ada perubahan langkah kerja, misalnya adanya mesin baru, peralatan baru, tambahan pekerja, lokasi berbeda dan semua yang mempengaruhi lingkungan kerja.
3. Perawatan Persediaan
5R tentang perawatan persediaan: Ringkas, Rajin, Rawat, Rapi, dan Resik.
4. Selalu melakukan Stock Opname
Tujuan diadakan stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam pembukuan, yang mana merupakan salah satu fungsi Sistem Pengendalian Intern (SPI). Dengan diadakannya stock opname maka akan diketahui apakah catatan dalam pembukuan persediaan benar atau tidak, jika ternyata ada selisih antara persediaan dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat, atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan dengan persediaan.
5. Pengecekan Persediaan Secara Berkala
Untuk mengetahui dan memisahkan barang yang rusak atau cacat diperlukan pengecekan secara berkala. Tujuannya agar barang yang rusak tidak mempengaruhi barang yang baik atau yang berguna serta dapat mengurangi space untuk barang yang tak terpakai.
6. Penyimpanan Persediaan yang Teratur dalam Pengelompokan
Persediaan harus ditempatkan, disusun, dan diatur secara berkelompok. Pemberian kode tertentu sesuai sesuai kebutuhan dan persediaannya sangat membantu proses inventarisasi. Selain itu juga memudahkan pengambilan dan penyimpanan persediaan dari maupun ke luar gudang.
Disadur dari artikel Kompasiana.