Sepanjang tahun 2024, Kabupaten Kendal mencatat realisasi investasi tertinggi di Jawa Tengah dengan total mencapai Rp 14,2 triliun. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, total realisasi investasi di provinsi tersebut, yang mencakup Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), mencapai Rp 88,44 triliun.
Capaian ini semakin mengukuhkan posisi Kabupaten Kendal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jawa Tengah.
Kawasan Industri Kendal, Magnet Investasi Utama
Keberadaan Kawasan Industri Kendal (KIK) menjadi faktor utama yang mendorong tingginya investasi di Kendal. Sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 2019, KIK telah menarik minat banyak investor dari dalam dan luar negeri.
Executive Director PT Kawasan Industri Kendal, Juliani Kusumaningrum, mengungkapkan bahwa sejak diresmikan pada 2016 hingga 2024, KEK Kendal telah mencatat total realisasi investasi sebesar Rp 142,96 triliun. Saat ini, terdapat 123 perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut, dengan potensi penyerapan tenaga kerja lebih dari 60.000 orang.
Menurut Juliani, keberhasilan KIK dalam menarik investasi tidak lepas dari dukungan infrastruktur yang memadai serta kebijakan perizinan yang ramah investor.
“Dengan aksesibilitas yang baik, termasuk konektivitas ke pelabuhan dan jalan tol, KEK Kendal menjadi salah satu lokasi strategis bagi pengembangan industri di Jawa Tengah,” ujar Juliani pada Kamis (13/2/2025).
Selain itu, status KEK memberikan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal yang semakin meningkatkan daya tarik kawasan ini.
“Banyak kemudahan yang kami berikan kepada investor, baik dalam aspek regulasi, perpajakan, maupun kepastian hukum dan keamanan. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha,” tambahnya.
Dampak Positif bagi Perekonomian Daerah
Dengan nilai investasi yang terus meningkat, KEK Kendal tidak hanya memberikan manfaat bagi sektor industri, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah secara keseluruhan. Peningkatan investasi ini berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan daya saing daerah, serta pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.