Indonesia menghadapi defisit produksi gula dengan kebutuhan konsumsi mencapai 7 juta ton, sedangkan produksi gula dalam negeri hanya 2,4 juta ton menurut data dari badan usaha milik negara (BUMN) pangan, ID Food. Menyikapi tantangan ini, pemerintah telah menyiapkan solusi melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023.
Perpres tersebut, yang berjudul “Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati,” diarahkan untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri guna mencapai swasembada gula. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim menjelaskan bahwa peraturan ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mencapai target swasembada gula.
Sebagai tindak lanjut dari Perpres tersebut, Kemendag sedang menyusun roadmap untuk peningkatan produktivitas tebu. Rencana ini melibatkan peningkatan produktivitas sebesar 93 ton per hektar, penambahan areal baru seluas 700.000 hektar, dan peningkatan rendemen sebesar 11,2%. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi gula dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Isy Karim menyampaikan bahwa upaya ini diarahkan untuk mewujudkan swasembada gula dan mengurangi impor gula. Roadmap tersebut menjadi instrumen strategis dalam mencapai target produktivitas dan ketersediaan gula yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi domestik. Melalui langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat mengurangi defisit produksi gula dan memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.