Penerapan teknologi blockchain dalam manajemen rantai pasokan telah berkembang dalam lima tahun terakhir, memberikan transparansi dan keterlacakan data yang lebih baik. Dengan menggunakan buku besar yang terdesentralisasi, blockchain memastikan bahwa semua transaksi dan pergerakan produk dicatat dan diverifikasi secara akurat, sehingga memberikan keamanan dan efisiensi yang lebih baik.
Bagaimana cara kerja Blockchain?
Blockchain mencatat transaksi di beberapa komputer untuk memastikan keamanan, transparansi, dan keabadian. Setiap transaksi membentuk sebuah “blok” yang terhubung dalam sebuah “rantai” menggunakan kriptografi. Struktur ini mencegah perubahan tanpa konsensus dari jaringan, membuat blockchain tahan terhadap perusakan.
Bagaimana Blockchain menguntungkan rantai pasokan
1. Transparansi dan Keterlacakan
Blockchain menawarkan visibilitas di seluruh rantai pasokan, mencatat setiap transaksi dan memungkinkan pelacakan produk yang lebih baik dari sumber ke tujuan. Buku besar yang tidak dapat diubah membantu melacak masalah kembali ke asalnya.
2. Peningkatan Keamanan Data
Database terpusat rentan terhadap serangan siber dan penipuan, tetapi sifat blockchain yang terdesentralisasi meningkatkan keamanan. Data dalam sebuah blok tidak dapat diubah tanpa konsensus jaringan, sehingga mencegah akses yang tidak sah. 3. Efisiensi dan Pengurangan Biaya
Dengan mengotomatiskan proses seperti verifikasi pembayaran dan eksekusi kontrak melalui kontrak pintar, blockchain mengurangi ketergantungan pada perantara, menghasilkan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah.
4. Kolaborasi yang Lebih Baik
Blockchain memungkinkan semua pihak dalam rantai pasokan untuk bekerja pada buku besar bersama, meningkatkan komunikasi dan memastikan data yang akurat tersedia untuk semua pemangku kepentingan.
5. Verifikasi Sumber yang Berkelanjutan
Blockchain dapat melacak dan memverifikasi asal barang, memastikan bahwa barang tersebut memenuhi standar etika dan keberlanjutan, seperti perdagangan yang adil dan persyaratan netral karbon.
Siapa yang menggunakan Blockchain?
Organisasi besar dalam sektor barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG: makanan dan minuman, farmasi) menggunakan blockchain untuk melacak asal-usul bahan baku mereka. Walmart dan IBM menggunakan blockchain untuk melacak setiap langkah rantai pasokan secara real-time, sehingga memungkinkan identifikasi masalah yang lebih cepat seperti penarikan kembali. Platform TradeLens milik Maersk dan IBM menggunakan blockchain untuk menyediakan dokumentasi yang aman untuk proses pengiriman, mengurangi kecurangan dokumen dalam logistik global. Provenance, sebuah platform berbasis blockchain, memungkinkan merek untuk berbagi data terverifikasi tentang produk mereka dengan konsumen dan pemasok, mendorong kolaborasi dan kepercayaan yang lebih baik di seluruh rantai pasokan. Responsible Sourcing Blockchain Network (RSBN) digunakan untuk melacak sumber mineral yang etis seperti kobalt, memastikan bahwa mineral tersebut tidak ditambang dengan menggunakan pekerja anak atau praktik-praktik yang tidak berkelanjutan. Industri fesyen dan rantai pasokan mineral tanah jarang adalah contoh sektor yang mengadopsi blockchain untuk keberlanjutan.
Tren dalam implementasi blockchain
Integrasi dengan teknologi lain
Blockchain yang dikombinasikan dengan AI membantu memprediksi gangguan rantai pasokan dan mengoptimalkan proses. Sensor IoT memasukkan data waktu nyata ke dalam jaringan blockchain, yang sangat penting untuk industri seperti keamanan makanan dan farmasi.
Pengembangan Regulasi dan Standardisasi
Organisasi seperti GS1 sedang mengerjakan standar global untuk penggunaan blockchain, memastikan interoperabilitas di seluruh rantai pasokan. Pemerintah, termasuk Blockchain Service Network (BSN) China, mengintegrasikan blockchain ke dalam berbagai sektor untuk menetapkan standar dan meningkatkan transparansi.
Kontrak Cerdas
Blockchain mengotomatiskan proses melalui kontrak pintar, mengurangi perantara dan mempercepat operasi seperti pembayaran dan bea cukai. Bisnis juga dapat melakukan tokenisasi aset untuk kepemilikan fraksional atau pembiayaan inventaris.
Blockchain-as-a-Service (BaaS)
Platform seperti AWS dan Microsoft Azure menawarkan Blockchain-as-a-Service, membuat blockchain lebih mudah diakses oleh usaha kecil dan menengah. Solusi-solusi ini menyediakan cara yang hemat biaya untuk mengintegrasikan blockchain tanpa keahlian internal.
Karena bisnis memprioritaskan keberlanjutan dan kepercayaan pelanggan, blockchain diharapkan memainkan peran yang lebih besar dalam memastikan rantai pasokan yang transparan dan bertanggung jawab. Integrasinya dengan IoT dan AI akan semakin meningkatkan kemampuannya untuk mengamankan data penting.