Kenaikan Ongkos Logistik ke Eropa - The EdGe

Konflik di Laut Merah Menyebabkan Kenaikan Ongkos Logistik ke Eropa hingga 65%

Posted on

Konflik yang tengah terjadi di Laut Merah memberikan dampak signifikan pada tarif logistik pengiriman kapal atau freight cost, dengan kenaikan mencapai 53% hingga 63%. Carmelita Hartoto, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), menjelaskan bahwa ketidakpastian di sektor pelayaran semakin meningkat di tahun 2024 akibat konflik tersebut.

Selain terjadinya penundaan waktu pengiriman barang dari Asia ke Eropa, biaya operasional juga meningkat karena kapal menghindari Laut Merah. Hal ini mencakup peningkatan biaya bunker dan konsumsi bahan bakar kapal yang lebih tinggi. Dampak lainnya adalah potensi kenaikan premi asuransi kapal karena meningkatnya ketidakamanan dalam pelayaran.

Mahendra Rianto, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, menambahkan bahwa beberapa perusahaan pelayaran telah mengubah rutenya menjadi lebih jauh, melewati jalur Selatan, yaitu lewat Afrika Selatan, untuk menghindari wilayah konflik. Perubahan rute ini menyebabkan kenaikan ongkos kirim logistik sebesar 40%-50%, bahkan mungkin mencapai 100% dalam kondisi sibuk.

Benny Soetrisno, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), menyatakan bahwa konflik di Laut Merah juga berdampak pada harga angkut ekspor ke negara-negara tujuan. Rute pengiriman yang harus melewati Tanjung Harapan, Afrika Selatan, demi menghindari wilayah konflik, menambah waktu pengiriman minimal 10 hari dan meningkatkan ongkos logistik sebesar 15%. Biaya pengiriman untuk kontainer 20 feet melonjak hingga US$ 4,000 dari sebelumnya sekitar US$ 3,250.